8.4.12

PETIR DALAM ISLAM



Kilat petir terjadi dalam bentuk setidaknya dua sambaran. Pada sambaran pertama muatan negatif (-) mengalir dari awan ke permukaan tanah. Ini bukanlah kilatan yang sangat terang. Sejumlah kilat percabangan biasanya dapat terlihat menyebar keluar dari jalur kilat utama.

Ketika sambaran pertama ini mencapai permukaan tanah, sebuah muatan berlawanan terbentuk pada titik yang akan disambarnya dan arus kilat kedua yang bermuatan positif terbentuk dari dalam jalur kilat utama tersebut langsung menuju awan.

Dua kilat tersebut biasanya beradu sekitar 50 meter di atas permukaan tanah. Arus pendek tersebut di titik pertemuan antara awan dan permukaan tanah tersebut, dan hasilnya sebuah arus listrik yang sangat kuat dan terang mengalir dari dalam jalur kilat utama itu menuju awan. Perbedaan tegangan pada aliran listrik antara awan dan permukaan tanah ini melebihi beberapa juta volt.

Energi yang dilepaskan oleh satu sambaran petir lebih besar daripada yang dihasilkan oleh seluruh pusat pembangkit tenaga listrik. Suhu pada jalur di mana petir terbentuk dapat mencapai 10.000 derajat Celsius.

Suhu di dalam tanur untuk meleburkan besi adalah antara 1.050 dan 1.100 derajat Celsius. Panas yang dihasilkan oleh sambaran petir terkecil dapat mencapai 10 kali lipatnya. Panas yang luar biasa ini berarti bahwa petir dapat dengan mudah membakar dan menghancurkan seluruh unsur yang ada di muka bumi.

Perbandingan lainnya, suhu permukaan matahari tingginya 700.000 derajat Celsius. Dengan kata lain, suhu petir adalah 1/70 suhu permukaan matahari. Cahaya yang dikeluarkan oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt.

Satu kilatan petir menyinari sekelilingnya secara lebih terang dibandingkan ketika satu lampu pijar dinyalakan di setiap rumah di Istanbul. Allah mengarahkan perhatian pada kilauan luar biasa dari petir ini dalam Al Qur'an.

"...Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (Q.S. An Nuur, 24:43)

Kilauan yang terbentuk turun sangat cepat ke bumi dengan kecepatan 96.000 km/jam. Sambaran pertama mencapai titik pertemuan atau permukaan bumi dalam waktu 20 milidetik, dan sambaran dengan arah berlawanan menuju awan dalam tempo 70 mikrodetik.

Secara keseluruhan petir berlangsung dalam waktu hingga setengah detik. Suara guruh yang mengikutinya disebabkan oleh pemanasan mendadak dari udara di sekitar jalur petir. Akibatnya udara tersebut memuai dengan kecepatan melebihi kecepatan suara, meskipun gelombang kejutnya kembali ke gelombang suara normal dalam rentang beberapa meter. Gelombang suara terbentuk mengikuti udara atmosfer dan bentuk permukaan setelahnya. Itulah alasan terjadinya guntur dan petir yang susul-menyusul.

Saat kita merenungi semua perihal petir ini, kita dapat memahami bahwa peristiwa alam ini adalah sesuatu yang menakjubkan. Bagaimana sebuah kekuatan luar biasa semacam itu muncul dari partikel bermuatan positif dan negatif, yang tak terlihat oleh mata telanjang, menunjukkan bahwa petir diciptakan dengan sengaja. Lebih jauh lagi, kenyataan bahwa molekul-molekul nitrogen, yang sangat penting untuk tumbuhan, muncul dari keukuatan ini, sekali lagi membuktikan bahwa petir diciptakan dengan kearifan khusus.

Allah secara khusus menarik perhatian kita pada petir ini dalam Al Qur'an. Arti surat Ar Ra'd, salah satu surat Al Qur'an, sesungguhnya adalah "Guruh". Dalam ayat-ayat tentang petir Allah berfirman bahwa Dia menghadirkan petir pada manusia sebagai sumber rasa takut dan harapan.

Allah juga berfirman bahwa guruh yang muncul saat petir menyambar bertasbih dan memujiNya. Allah telah menciptakan sejumlah tanda-tanda bagi kita pada petir. Kita wajib berpikir dan bersyukur bahwa guruh, yang mungkin belum pernah dipikirkan banyak orang seteliti ini dan yang menimbulkan perasaan takut dan pengharapan dalam diri manusia, adalah sebuah sarana yang dengan rasa takut kepada Allah semakin bertambah dan dikirim olehNya untuk tujuan tertentu sebagaimana yang Dia kehendaki.

KUMPULAN DO'A KETIKA TERJADI PERISTIWA PETIR, ANGIN KENCANG DAN HUJAN

Do'a ketika mendengar bunyi halilintar dan petir

Artinya: “Ya Allah, janganlah Engkau bunuh kami dengan kemurkaan-Mu dan janganlah Engkau binasakan kami dengan siksaan-Mu dan selamatkanlah kami sebelum kejadian ini. (H.R Tirmizi dan al Hakim dalam al-Mustadrak; Dhaiful Jami' 4428 dengan isnad dhaif)

سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ
"Maha Suci Allah yang halilintar bertasbih dengan memujiNya, begitu juga para malaikat, karena takut kepada-Nya." (H. R. Bukhari dalam Al Muwaththa' 2/992. Al-Albani berkata: Hadits di atas mauquf yang shahih sanadnya). "

Do'a ketika angin kencang berhembus


Artinya: “Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kebaikannya (angin) dan kebaikan yang dibawanya dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang dibawanya eburukan apa saja yang ada di dalamnya.” (H.R. Abu Daud dan Ibnu Majah)

Do'a ketika hujan
Artinya: “Ya Allah, semoga hujan ini membawa kesuburan dan kemakmuran.” (H. R. Bukhari)

Tiada ulasan: