26.1.10

RUKUN SOLAT : MEMBACA SURAH FATIHAH

MEMBACA TA AWWUDZ

Rasulullah SAW membaca ta’awwudz dengan mengucapkan ”A’udzubillahi
minasyaithonirrojim min hamazihi wanafkhihi wanafatsihi” (Aku berlindung kepada Alloh dari
godaan setan yang terkutuk dari semburannya, kesombongannya, dan hembusannya)
(HR Abu Daud, Ibnu Majah, Daruquthni & Hakim).


MEMBACA BISMILLAH


Rasulullah SAW membaca ”Bismillahir-rahman-nirrahim” (Dengan nama Allah Yang
Maha pengasih dan Maha penyayang) (dengan tanpa mengangkat/mengeraskan suara).
(HR Bukhari, Muslim & Ahmad)



MEMBACA SURAH FATIHAH DARI AYAT KE AYAT

Membaca al-Faatihah adalah Sebagai Rukun

Sabda Rasulullah saw : ”Tidak sah sholat seseorang apabila belum membaca surah al-Faatihah (dan seterusnya).
(HR Bukhari, Muslim dan Baihaqi)

Membaca Surat al-Faatihah, Ayat per Ayat Kemudian Rasulullah SAW membaca surat al-Faatihah dengan memotong setiap ayat . Baginda tidak menyambung ayat dengan ayat berikutnya. ( riwayat Abu Daud dan Sahmi. )



PERIHAL PENCERITAAN MEMNACA SURAH AL FATIHAH


keutamaan dan kewajipan membaca surah al Fatihah:

Sebelumnya Rasulullah SAW membolehkan makmum membaca al-Fatihah dengan nyaring
Tetapi pada suatu solat Subuh Beliau SAW merasa terganggu oleh bacaan seorang makmum.
Setelah selesei solat Beliau SAW bersabda ”Apakah kalian tadi ikut membaca bacaan
imam?” Mereka menjawab “Benar, akan tetapi dengan cepat wahai Rasulullah” Rasulullah
berkata “Janganlah kalian lakukan kecuali kalian membaca al-Fatihah. Sesungguhnya tidak
sah solat seseorang kecuali membacanya.”
(HR Bukhari, Abu Daud & Ahmad).


Larangan menyaringkan bacaan al-fatihah dibelakang Imam

Tetapi kemudian membaca cara ini dilarang oleh Nabi SAW. iaitu ketika Rasulullah SAW
kembali dari solat jahr (sholat yang dibolehkan membaca al-Qur’an dengan keras). Dalam
sebuah riwayat dikatakan pertisiwa itu terjadi pada solat Subuh.

Beliau bersabda ”Adakah tadi kalian mengikutiku membaca al-Qur’an dengan suara keras?” Seseorang menjawab ”Aku wahai Rasulullah” Nabi SAW berkata ”Kenapa ada yang membaca demikian sehingga mengganggu bacaanku?”


Abu Hurairah berkata ”Maka para sahabat berhenti membaca al- Qur’an dengan keras dalam solat dimana Rasulullah mengeraskan bacaannya ketika mereka mendengar teguran dari Rasulullah. (Mereka membaca tanpa suara pada solat dimana imam tidak mengeraskan bacaan)” (HR Malik, Humaidi, Abu Daud dan Bukhari).

Apabila Imam membaca nyaring surah Al Fatihah, makmum hendaklah diam

Maka berdiam saat imam membaca al-Qur’an menjadi syarat kesempurnaan bermakmum.
Rasulullah SAW bersabda ”Sesungguhnya dijadikannya imam itu agar diikuti oleh makmum, maka apabila mengucapkan takbir, ikutilah mengucapkan takbir. Janganlah membaca al- Qur’an, diam dan dengarkanlah.” (HR Abu Daud, Muslim & Abu Uwanah).


Oleh karena itu makmum yang mendengarkan bacaan imam tidak perlu lagi turut membacanya.
Sabda Rasulullah SAW ”Barang siapa yang solat bermakmum maka bacaan imam adalah
menjadi bacaannya juga.” (HR Daruquthni, Ibnu Majah & Ahmad).
Ini untuk solat yang jahr (imam mengeraskan bacaannya).


MEMBACA SURAH FATIHAH SECARA SIR ( PERLAHAN )


Adapun pada solat yang harus membaca tanpa suara, Rasulullah SAW telah
menetapkan keharusan membaca al-Qur’an padanya. Jabir berkata ”Kami membaca al- Faatihah dan surah al-Qur’an pada solat Dzuhur dan Asar dibelakang imam pada dua rakaat pertama, sedangkan pada dua rakaat berikutnya membaca surah al-Faatihah saja.”
(Riwayat Ibnu Majah).


MEMBACA ' AMIIINN '

Imam Mengucapkan Amin Dengan Mengangkat Suara Dalam hadits riwayat Bukhari dan Abu Daud disebutkan bahwa ketika Rasulullah SAW selesai membaca al-Faatihah, Baginda SAW mengucapkan amin dengan suara jelas dan panjang. Orang orang yang berkemampuan dianjurkan untuk mengucapkannya. Sabda Baginda, "Apabila imam sholat mengucapkan ”Ghoiril maghdhuubi’alaihim waladhaaliin” maka katakanlah ”Amin”. (Sesungguhnya malaikiat berkata ”Amin” dan imam pun mengucapkan ”Amin”).


Dalam lafaz lain disebutkan telah bersabda Rasulullah saw :
Apabila seseorang mengucapkan amin dalam solat, dan para malaikat di langit mengucapkan amin dengan bersamaan) nescaya dosa-dosanya akan diampuni.” (HR Bukhari, Muslim & Nasa’i).


Rasulullah SAW juga bersabda ”Tidak ada suatu yang paling menjadikan orang-orang Yahudi iri kepada kalian kecuali ucapan salam dan amin (dibelakang imam).” (HR Bukhari Ibn Majah dan Ahmad).


Tiada ulasan: