23.11.09

Pencarian kiamat - dari kacamata kita


KEMUNCULAN IMAM MAHDI

Oleh : DR. Muslih Abdul Karim, MA


( Dr Muslih Abdul Karim ialah pakar tafsir lulusan Al-Imam University Riyard Saudi Arabia, kini menjadi dosen di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) dan Pasca sarjana Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) )



Kemunculan Imam Mahdi, seperti disebutkan dalam banyak hadis, akan terjadi menjelang hari kiamat. Dia muncul debelum kedatangan nabi Isa dan Dajjal. Kemunculan Imam Mahdi memang tidak boleh dinafikan seperti juga kemunculan nabi Isa as dan Dajjal. Mengenai Dajjal, ada yang mengatakan dia adalah system, tapi berbagai hadis mengatakan ia adalah manusia, keturunan Yahudi dan dia di dunia ini hanya 40 hari. Saat Dajjal ini hadir, Imam Mahdi sudah muncul, yang kemudian Nabi Isa, yang akan membunuh Dajjal dengan senjata sejenis rencong.


Nabi Isa nanti akan turun dari sebuah masjid bermenara putih Damaskus Timur. Masjid itu sendiri kini sudah ada sejak zaman Ibnu Katsir sekitar 700 tahun lalu. Nabi Isa turun ketika solat Subuh hendak dilaksanakan dengan imam solat, Imam Mahdi. Lalu ia mempersilakan nabi Isa as untuk menjadi imam solat, namun ia Nabi Isa memilih menjadi makmum.


Di sini Nabi Isa mengisyaratkan bahwa dia datang bukan membawa injil, tapi beliau datang ingin menerapkan syariat Al Quran. Nabi Isa ingin melanjutkan perjuangan Nabi Muhammad SAW. Antara Imam Mahdi, Nabi Isa dan Dajjal adalah satu rangkaian tanda-tanda akan terjadinya kiamat. Namun, tidak ada yang tahu bila peristiwa itu akan terjadi, termasuk Nabi Muhammad SAW maupun Jibril sekalipun.


Jadi sangat tidak mungkin dikatakan bahwa Imam Mahdi akan muncul tahun 2015, ( lihat rencana sebelum ini ) karena tidak ada dalil atau hadis yang mengatakan bila dia akan muncul. Tanda-tanda akan terjadinya kiamat sebenarnya sudah boleh kita rasakan sekarang, dengan bermaharajalelanya kedhaliman. Orang-orang yang baik dikatakan teroris, sementara teroris justru diangap pahlawan.


Memang tidak semua orang mempercayai munculnya Imam Mahdi. Ada sekelompok kecil ahli sunnah wal jamaah yang juga tidak mempercayai kedatangan Imam Mahdi. Salah satunya adalah Kyai Nabhan Husein yang menulis buku “Kontroversi Imam Mahdi”. Saya pernah berdiskusi dengan beliau, sementara beliau justru mengemukakan sebuah hadis yang kategorinya hasan, yang mengatakan bahwa Imam Mahdi adalah Nabi Isa, bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa Imam Mahdi adalah Nabi Muhammad itu sendiri.


Imam Mahdi akan menegakkan keadilan melalui sebuah proses perang fisik yang luar biasa. Akan terjadi peperangan antara orang kult kuning, orang sipit, orang Arab dan sebagainya. Yang terakhir adalah peperangan yang dipimpin Nabi Isa as untuk melawan Dajjal. Kematian Dajjal akan membuat Yahudi lari menyembunyikan diri, namun semua benda di muka bumi ini akan memberitahukan persembunyian Yahudi.


Orang yahudi sendiri saat ini sudah meyakini tentang hadis itu. Seorang jendral Israel mengirim surat kepada Syekh Akhmad Yasin, pendiri Hammas yang ditahan di penjara Israel. Dalam suratnya jendral tersebut meminta agar anak-anak muda Palestina jangan menyerang Israel, tunggulah waktunya hingga orang-orang Islam membunuh Yahudi. Berdasarkan kejadian ini, saya yakin bahwa ternyata orang-orang Yahudi sudah mendengar tentang hadis ini dan mempercayainya.


Ada 70 ribu Yahudi bersenjata lengkap yang dipimpin oleh Dajjal akan menyerang masjid di mana Imam Mahdi akan solat bersama Nabi Isa as. Setelah solat Nabi Isa terus keluar dan melihat Dajjal. Dajjal pun lantas lari dan sembunyi di tengah barisan. Isa kemudian mengatakan bahwa lari kemanapun Dajjal akan tetap dikejar, sehingga akhirnya ia tertangkap di Yordania. Di situlah Dajjal menemui ajalnya.


Setelah peperangan itu, Nabi Isa kemudian menghancurkan salib dan membunuh semua babi, yang sebenarnya diharamkan dalam agama Nasrani. Nabi Isa menghancurkan salib karena beliau tidak setuju pada penyembahan salib. Kemunculan Imam Mahdi dan Dajjal banyak sekali disebutkan dalam hadis yang sahih, sementara turunnya Nabi Isa as selain disebutkan di hadis juga ditulis dalam Al Quran.


Tiada ulasan: