SAMBUTAN TAHUN BARU.... pada pandangan islam
Moment pergantian tahun begitu sangat dinantikan oleh setiap orang. Tak jarang diantara mereka yang menyambutnya dengan berpesta ria, meniup terompet didetik-detik terakhir pergantian tahun dan lain-lain. Seakan moment tahun baru merupakan moment istimewa yang tak boleh terlewatkan.
Apa pandangan ialam dalam hal ini ? Benarkah tahun baru harus kita sambut dengan berbagai perayaan, dentuman bunga api, pesta atau sebagainya ?Ataupun sekadar saling mengucapkan ucapan selamat, lewat lisan atau tulisan yang kita tulis di kartu ucapan tahun baru. Sedemikian istimewakah makna tahun baru bagi umat manusia?
Kata Al Imam Ibnu Tammiyah radhiaallahu anhu.
" Adapun mengucapkan selamat terhadap syiar-syiar keagamaan orang-orang kafir yang khusus bagi mereka, maka hukumnya haram menurut kesepakatan para ulama, seperti mengucapkan selamat terhadap hari-hari besar mereka dan puasa mereka, seperti mengucapkan ‘ semoga hari besar ini diberkahi atau ucapan semisalnya dalam rangka hari besar tersebut…”
Sedang Umar bin Khatab ra berkata,
" Janganlah kalian mengunjungi kaum Musyrikin di gereja-gereja ( rumah-rumah ibadah) mereka pada hari besar mereka, karena sesungguhnya kemurkaan Allah akan turun atas mereka" (HR. Al Baihaqi, no:18640)
Dari kenyataan diatas jelaslah sudah kalau mengucapkan selamat atau ikut serta dalam merayakan hari-hari besar kaum musyrikin ( Tahun baru, Natal, Valentine,dll) hukumnya haram dilakukan oleh umat Islam. Karena tahun baru atau perayaan bukan islam yang lainnya merupakan pencampuradukan antara Al Haq dan kebathilan. Yang lebih banyak nilai mudharatnya.
Pada saat saat terakhir meninggalkan 2008 ini, hendaknya kita isi dengan dzikir dan takhmid kepada Allah, karena ini jauh lebih baik dari merayakannya dengan berpesta pora. Melakukan taffakur panjang, sangat dianjurkan sebagai bahan renungan dan cermin terhadap eksistensi kita dalam menjalankan dan menegakan syariat Islam selama satu tahun. Mencuba mengingat balik amalan ibadah yang telah kita lakukan selama ini, sudah baikkah kuantitas ibadah kita ?
Jadi, mari kita bersama-sama memanfaatkan waktu yang tersisa dan meningkatkan kuantitas ibadah kita kepada Allah Swt. Menjadikan momentum tahun baru untuk mengingat mati.
Bayangkan…renungkan! Bekal apa yang sudah kita persiapkan untuk kehidupan diakhirat nanti. Apakah kita akan dimasukan kedalam golongan yang menempati Surga-Nya, sudah cukupkah bekal kita ?
Menjejak kenangan diambang tahun baru.... tidak salah mengingatinya
Menjejak tahun 2009, umur semakin bertambah.
banyak sudah kenangan yang ditinggalkan.Tak sangka dah masuk lima tahun kami berhijrah di Kuala Lumpur.
Ini rumah kat kampung, yang menyimpan memori semalam.
TERINGATKAN ABAH.. AL FATIHAH
Abah dah kembali kerahmatullah lima tahun lalu, tidak lama selepas abah meninggal umi bawa kami berhijrah di Kuala Lumpur. Kenangan bersama abah masih jelas dimata kami, masih kami ingat dulu abah selalu bawa kami makan angin
Ini gambar gambar kami empat beradik bersama umi dan arwah abah. Masa ni kami bercuti di Langkawi lebih kurang 12 tahun lalu.
Kalau dulu, pantang cuti sekolah tentunya kami ada perancangan untuk melancong, kira habis jugakan menjelajah kat ceruk rantau Malaysia ni, mana ada tempat yang tak kami jejak. Itulah cara abah merapatkan silaturahim antara kami sekeluarga.
Abah memang hebat orangnya, dialah idola kami sepanjang hayat hidup kami. malah sampai sekarang pun kami rasa tiada siapa boleh menandingi kehebatan nya. Perwatakannya, keterampilannya dan cara dia berfikir. Cita citanya dulu ingin membina sebuah empayar. Empayar apa tak taulah... kami pun tak tau bolehkah kami menyambung cita citanya dulu.
Tapi saya rasa kalau dia ada lagi, dia boleh berbangga dengan kehidupan kami, walaupun taklah semewah dahulu tapi kami taklah susah dan kami tetap bahagia.
Al-fatihah untuk abah...
I luv u so much abah...
hu hu hu
Ini masa kami kat cherating pahang.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan