16.1.10

Kebas jangan dianggap ringan


Tanpa sadar, kita sering duduk melipat kaki dalam waktu lama. Ketika bangkit, kaki rasanya kebas. Perlahan, rasa itu hilang dan kita melupakannya. Padahal, kekebasan seperti ini juga boleh jadi gejala penyakit berat, seperti yang dinyatakan dibawah.



Diabetes

dr Imran Nito, SpPD, spesialis penyakit dalam dari OMNI Hospital, Pulomas, Jakarta Timur.

Penyakit ini boleh mengganggu sistem saraf di tubuh, misalnya di daerah kaki dan tangan. Aliran darah yang tidak lancar pada penderita diabetes umumnya disebabkan penumpukan gula di pembuluh darah. Salah satu akibat yang ditimbulkan adalah kekebasan.

Anjuran:
Atasi dengan mengontrol gula darah. Jaga agar kadarnya mendekati normal. Selain itu, jalankan pola hidup sehat. Inilah cara termurah untuk mengurangi risiko diabetes penyebab kesemutan. Rutin berolahraga, makan sehat, dan cek gula darah secara berkala. Hindari rokok, alkohol, dan gula berlebih.



Kerusakan saraf tepi

dr Irawati Hawari, SpS, spesialis saraf dari Mental Health Center Hawari & Associates, Jakarta.

Penyakit ini biasa terjadi juga pada pasien diabetes. Demikian juga orang berkadar kalsium rendah dan penderita multiple sclerosis (MS). MS adalah kelainan autoimun sehingga sistem imun menyerang jaringannya sendiri, membuat antaran impuls saraf terganggu.

Anjuran:
Langkah antisipasi harus disesuaikan dengan penyakit dasar penyebabnya. Lakukan pemeriksaan saraf seperti elektromiogram. Pemeriksaan lain adalah MRI atau magnetic resonance imaging untuk deteksi MS. Langkah pencegahan yang tepat untuk penyakit bergejala kekebasan adalah atur pola hidup sehat.



Urat saraf terjepit

Igor Kochekovich, DC, kiropraktor dari Advanced Chiropractic, Jakarta.

Salah posisi duduk dan berdiri atau karena kecelakaan yang menyebabkan saraf tulang belakang tersepit. Jika yang terjepit adalah saraf di area leher, maka kesemutan terjadi di tangan. Kalau terjadi di tulang punggung bawah, maka kesemutan timbul di kaki.

Anjuran:
Jaga posisi duduk dan berdiri dengan betul. Misalnya, duduk tegak tetapi rileks. Saat berdiri, bagi beban dengan sama rata di antara kedua kaki. Selain itu, rajinlah melakukan olahraga peregangan (stretching) dan olahraga yang melatih keseimbangan. Contohnya yoga dan pilates.

Tiada ulasan: