27.1.10

RUKUN SOLAT : SUJUD

TATA CARA TURUN BERSUJUD

Setelah i’tidal Rasulullah SAW bertakbir dan turun bersujud. Sabda Rasulullah SAW : Tidaklah sempurna solat seseorang sampai ia mengucapkan ’Sami’ Allahu liman hamidah’ sampai tegak berdiri. Kemudian mengucapkan takbir, lalu bersujud sampai ruas tulang belakangnya kembali sempuran.” (HR Abu Daud & Hakim)

Dalam hadits riwayat Abu Ya’la dan Ibnu Khuzaimah disebutkan bahwa jika hendak sujud, Nabi SAW mengucapkan takbir (dan Beliau SAW merenggangkan tangannya dari lambungnya), lalu bersujud.

Dalam riwayat Nasa’i dan Daruquthni disebutkan bahwa kadang Beliau SAW mengangkat
kedua tanganya bila hendak bersujud.


SUJUD

Turun Bersujud Dengan Mendahulukan Lutut atau Kedua Tangan


Hadith mendahulukan lutut:
"Aku melihat Rasulullah saw ketika hendak sujud meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya dan apabila bangkit mengangkat dua tangan sebelum kedua lututnya." - Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Abu Dawud, Tirmidzi An-Nasa'i, Ibnu Majah dan Ad-Daarimy)"


hadith mendahulukan tangan :
Rasulullah SAW meletakkan kedua tangannya di atas tanah sebelum kedua lututnya. Beliaupun
memerintahkan sahabatnya melakukan hal demikian "Apabila seseorang dari kalian hendak bersujud, hendaknya tidak melakukannya seperti duduknya unta. Tetapi hendaknya meletakkan tangannya sebelum meletakkan kedua lututnya.” (HR Abu Daud dan Nasa’i).

Boleh dilakukan antara keduanya
Untuk makluman tambahan, tidak ada hadith yang sahih tentang turun sujud sama ada turun dengan mendahulukan tangan atau mendahulukan lutut. Oleh itu didapati para sahabat Nabi SAW ada yang mendahulukan lutut dan ada yang mendahulukan tangan.
Sumber : viewtopic.php?f=165&t=36409

Syeikh Torifi menyatakan bahawa ulama’ telah berbincang panjang mengenai masalah ini. Perkara ini mudah. Orang yang berat badannya kemungkinan akan memilih tangan dulu baru lutut, dan begitulah sebaliknya orang yang kurus akan menurunkan lututnya dahulu baru tangan. Tidak perlu pertikaikan oleh kerana hadith-hadith mengenai permasalahan tidak sampai kepada status sahih.


Kedudukan badan ketika sujud

Telah diriwayatkan bahawa semasa bersujud Rasulullah saw meletakkan telapak tangannya, mengembangkannya ( 1), serta mengarahkannya ke arah kiblat (2). Beliau meletakkan kedua tangannya sejajar dengan kedua bahunya ( 3), dan terkadang sejajar dengan kedua telinganya (4).

(1) HR Abu Daud dan Hakim serta dibenarkan olehnya serta disetujui oleh Zahabi. (2) HR Ibnu Khuzaimah, Baihaqi dan Hakim serta dibenarkan olehnya dan setujui oleh Zahabi. (3) HR Baihaqi dengan sanad yang sahih, Ibnu Abi Syaibah (1/82/2) dan Siraj dari jalur lain. (4) HR Abu Daud dan Tirmidzi serta dibenarkan olehnya dan Ibnu Mulqin (27/2). Disebutkan dalam kitab Irwa’u al-Ghalil


sujud dengan 7 anggota sujud


Semasa bersujud Rasulullah saw menekan kedua lututnya dan ujung kedua telapak kakinya. Menghadapkan ujung jarinya ke arah kiblat, merapatkan tumitnya dan menegakkan telapak kakinya. Inilah tujuh anggota yang dipergunakan Nabi SAW untuk bersujud, iaitu dua telapak tangan, dua lutut, dua kaki, dahi dan hidung. Rasulullah SAW menjadikan dua anggota terakhir (dahi dan hidung) menjadi satu dalam sujud.

Sabda Rasulullah saw : "Kami diperintahkan untuk bersujud dengan menggunakan 7 anggota badan : Dua telapak tangan, dua lutut, ujung kedua telapak kaki, dan kami tidak boleh menyelak baju dan rambut).” (HR Bukhari, Muslim, Abu Uwanah dan Ibnu Hibban).

Rasulullah saw bersabda : ”Tidak sah solat seseorang yang hidungnya tidak menyentuh tanah sebagai mana halnya dahinya.” (HR Daruquthni, Thabrani dan Abu Na’im).


Kedudukan tangan ketika sujud

Beliau SAW memerintahkan melakukan hal itu dalam sabdanya ”Apabila engkau bersujud, letakkanlah tanganmu dan angkatlah kedua sikumu.” (HR Muslim dan Abu Uwanah).


”Janganlah kamu membentangkan kedua lenganmu (seperti binatang). Tetapi tegakkanlah
lengamu dan jauhkanlah dari lambungmu. Karena bila engkau melakukan seperti itu maka setiap anggota badan ikut bersujud denganmu.” (HR Ibnu Khuzaimah dan Hakim)


Larangan menyelak rambut dan baju apabila bersujud

Menyelak lengan baju dan rambut agar tidak terurai ke bawah pada waktu ruku dan sujud telah disebutkan dalam kitab an-Nihayah. Larangan inii tidak hanya pada waktu sholat. Bahkan apabila sebelum masuk sholat dia melakukannya, maka menurut jumhur ulama tidak dibolehkan.

Hal ini diperkuat oleh larangan Nabi SAW pada seorang laki-laki yang menyibak rambutnya saat sujud.

Kewajiban Thumuninah Dalam Sujud

Rasulullah SAW selalu memerintahkan agar menyempurnakan ruku dan sujud. Orang yang tidak melakukannya diperumpamakan seperti orang yang lapar. Ia memakan satu atau dua butir kurma yang tidak mengenyangkan sama sekali. Beliau SAW bersabda ”Orang yang demikian itu adalah pencuri yang paling buruk.”

Bacaan semasa Sujud

Dalam sujudnya Rasulullah SAW membaca beberapa zikir dan doa yang berbeda-beda,
diantaranya sebagai berikut :

1. ”Subhana rabbiyal a’la” (”Mahasuci Tuhanku Yang Mahatinggi”), tiga kali atau lebih.

2. ”Subhaana rabbiyal a’la wabihamdih.” (”Mahasuci Tuhanku Yang Mahatinggi dan segala
puji bagiNya”).

3. ”Subbuuhun qudduusun rabbul malaaikati warruuhu.” (”Mahasuci dan Mahakudus, Tuhan
malaikat dan ruh).

4. ”Subhaanaka allahumma rabbanaa wabihamdika allahummaghfirlii.” (”Mahasuci Engkau,
wahai Tuhan, Tuhan kami dan dengan memujiMu wahai Tuhan, ampunilah aku”). (HR
Bukhari dan Muslim). Bacaan ini banyak Beliau SAW baca pada saat ruku dan sujudnya
sebagaimana yang diperintahkan al-Qur’an.

Rasulullah SAW bersabda ”Seorang hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia sedang sujud maka perbanyaklah doa (dalam sujud).” (HR Muslim, Abu Uwanah dan Baihaqi).


Keutamaan Sujud

Rasulullah SAW bersabda ”Tidak ada seorang pun dari umatku kecuali aku mengenalnya pada
hari kiamat kelak.” Para sahabat bertanya ”Wahai Rasulullah bagaimana Anda mengenal mereka padahal mereka berada diantara banyak makhluk?”

Beliau bersabda ”Bagaimana pendapatmu jika diantara kumpulan kuda yang berwarna hitam terdapat seekor kuda yang berwarna putih di dahinya dan pada kaki-kakinya” Bukankah engkau dapat mengenalinya?” Jawab mereka ”Ya.”

Beliau bersabda ”Sesungguhnya pada hari itu umatku memancarkan cahaya putih dari wajahnya
yang bekas sujud dan cahaya putih diwajar, tangan dan kaki yang bekas wudhu.” (HR Ahmad dan Tirmidzi).

Beliau SAW juga bersabda ”Jika Allah ingin memberikan rahmat kepada ahli neraka maka Allah
memerintahkan malaikat untuk mengeluarkan mereka yang menyembah Allah lalu malaikat
mengeluarkan mereka. Mereka dikenal karena ada bekas sujud pada wajahnya dan Allah
mengharamkan neraka untuk memakan tanda bekas sujud sehingga mereka dikeluarkan dari
neraka. Semua anggota anak Adam akan dimakan oleh api neraka kecuali tanda bekas sujud.”
(HR Bukhari & Muslim).


Sujud Diatas Tanah Dan Tikar

Rasulullah SAW biasa sujud diatas tanah karena masjid Beliau tidak beralaskan tikar atau lainnya. Banyak hadits yang menerangkan hal ini diantaranya hadist Abu Said al-Khudri.
Dalam hadits riwayat Muslim dan Abu Uwanah disebutkan bahwa para sahabat melakukan sholat berjamaah bersama Beliau ketika cuaca sangat panas. Jika diantara mereka ada yang tidak sanggup menempelkan dahinya ke tanah, maka dia membentangkan kainnya dan sujud diatas kain tersebut.

Rasulullah SAW bersabda ”Bumi seluruhnya telah dijadikan sebagai masjid dan alat untuk
bersuci (tayamum) bagiku dan seluruh umatku. Untuk itu dimana saja seseorang dari umatku
menemui waktu sholat maka disitulah masjidnya dan alat bersucinya. Sebelumku mereka tidak
dapat melakukan demikain kerana meraka solat di gereja-gereja dan kuil-kuil.” (HR Ahmad dan Baihaqi).

Beliau SAW pernah melaksanakan solat diatas tanah yang becek. Hal ini pernah terjadi pada pagi hari tanggal 12 Ramadhan ketika turun hujan dan halaman masjid tergenang air sedangkan atapnya terbuat dari pelepah kurma. Sehingga Rasulullah SAW terpaksa sujud diatas tanah yang becek.

Abu Sa’id al-Khudri dalam riwayat Bukhari dan Muslim berkata ”Saya melihat Rasulullah dan dikening serta hidung Beliau terlihat bekas lumpur.”

Sementara itu dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa kekadang Rasulullah
SAW solat diatas khumrah (tikar atau anyaman selebar sapu tangan) atau diatas tikar kecil. Nabi SAW pernah sujud diatas tikar yang sudah hitam karena sudah lama dipakai.

Tiada ulasan: