pembatas / dinding bagi solat
Pembatas di sini dimaksudkan sempadan di depan orang yang bersolat. Bersolat mestilah ada pembatas seperti dinding. Tidak dibenarkan solat di tempat terbuka, yang dihadapannya tempat orang lalu lalang.
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Ahmad, Rasulullah SAW berdiri di dekat pembatas. Jarak antara beliau dan pembatas sekitar 3 hasta. Menurut Bukhari dan Muslim, jarak antara tempat sujudnya dan tembok cukup untuk dilalui seekor kambing.
Rasulullah SAW bersabda ”Janganlah engkau solat kecuali dengan pembatas, dan janganlah
engkau membiarkan seseorang lewat di depanmu dikala solat. Jika dia memaksakan
kehendaknya lewat di depanmu, bunuhlah dia karena sesungguhnya ia bersama dengan setan.”
(HR. Ibnu Khuzimah)
Sabda Rasulullah saw : ”Jika seseorang dari kalian melakukkan solat pada pembatas
hendaknya mendekatkan pada batas itu sehingga setan tidak dapat memutus solatnya.”
(HR Abu Daud, Bazzar dan Hakim).
Apabila Baginda SAW bersolat di tempat terbuka, tidak ada sesuatu sebagai pembatas (didepan tempat solat), maka beliau menancapkan tombak didepannya. Lalu beliau melakukan solat menghadap pembatas itu, sedangkan orang-orang bermakmum dibelakangnya.
Sabda Rasulullah SAW, "Apabila seseorang diantara kalian meletakkan tiang sepanjang pelana di depannya, maka sholatlah menghadapnya dan hendaknya tidak menghiraukan orang yang lewat dibelakang tiang itu.” (HR Muslim dan Abu Daud).
Rasulullah SAW tidak pernah membiarkan sesuatu yang melewati antara dirinya dan pembatasnya. Pernah Beliau SAW solat lalu lewat didepannya seekor kambing. Maka Rasulullah SAW mendahuluinya maju sampai perutnya menempel di dinding (sehingga kambing itu melewati belakang Beliau).
( Hadith riwayat Ibnu Khuzimah, Thabrani dan Hakim )
Suatu ketika Rasulullah SAW solat fardhu, Beliau SAW menggenggam tangannya. Selesai solat
mereka bertanya “Wahai Rasulullah, adakah sesuatu yang baru dalam solat?” Beliau menjawab
“Tidak, hanya saja syaitan hendak lewat di depanku. Lalu aku cekik sampai lidahnya terasa dingin di tanganku. Demi Allah, seandainya saudaraku, Nabi Sulaiman tidak mendahuluiku, maka aku akan ikat setan itu pada sebuah tiang masjid sehingga dapat dilihat anak-anak kecil penduduk Madinah.” (HR Ahmad, Daruquthni dan Thabrani).
Rasulullah SAW bersabda ”Apabila seseorang melakukkan solat menghadap sesuatu sebagai pembatas dari orang lain, maka apabila seseorang melampaui batas didepannya itu maka hendaknya mendorong sekuatnya atau semampunya (dalam riwayat lain disebutkan : hendaknya menghalanginya dua kali). Jika ia tetap menerobos maka bunuhlah ia. Sesungguhnya dia adalah syaitan.” (HR Bukhari dan Muslim)
Sabda Rasulullah saw : ”Apabila orang yang lewat di depan orang yang sholat itu mengetahui dosanya, niscaya dia akan lebih baik berdiri 40 (empat puluh) tahun daripada berlalu didepan orang yang sholat.” (HR Bukhari dan Muslim)
Abu Dzar berkata ”Wahai Rasulullah, apakah bedanya anjing hitam dan anjing berwarna
merah?” Beliau menjawab ”Anjing hitam adalah syaitan.” (HR Muslim, Abu Daud & Khuzaimah).
Rasulullah SAW melarang bersolat menghadap kubur dengan sabdanya :
”Janganlah kalian sholat menghadap kubur dan janganlah duduk diatasnya.”
(HR Muslim, Abu Daud & Ibnu Khuzimah).
Pembatas di sini dimaksudkan sempadan di depan orang yang bersolat. Bersolat mestilah ada pembatas seperti dinding. Tidak dibenarkan solat di tempat terbuka, yang dihadapannya tempat orang lalu lalang.
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Ahmad, Rasulullah SAW berdiri di dekat pembatas. Jarak antara beliau dan pembatas sekitar 3 hasta. Menurut Bukhari dan Muslim, jarak antara tempat sujudnya dan tembok cukup untuk dilalui seekor kambing.
Rasulullah SAW bersabda ”Janganlah engkau solat kecuali dengan pembatas, dan janganlah
engkau membiarkan seseorang lewat di depanmu dikala solat. Jika dia memaksakan
kehendaknya lewat di depanmu, bunuhlah dia karena sesungguhnya ia bersama dengan setan.”
(HR. Ibnu Khuzimah)
Sabda Rasulullah saw : ”Jika seseorang dari kalian melakukkan solat pada pembatas
hendaknya mendekatkan pada batas itu sehingga setan tidak dapat memutus solatnya.”
(HR Abu Daud, Bazzar dan Hakim).
Apabila Baginda SAW bersolat di tempat terbuka, tidak ada sesuatu sebagai pembatas (didepan tempat solat), maka beliau menancapkan tombak didepannya. Lalu beliau melakukan solat menghadap pembatas itu, sedangkan orang-orang bermakmum dibelakangnya.
Sabda Rasulullah SAW, "Apabila seseorang diantara kalian meletakkan tiang sepanjang pelana di depannya, maka sholatlah menghadapnya dan hendaknya tidak menghiraukan orang yang lewat dibelakang tiang itu.” (HR Muslim dan Abu Daud).
Rasulullah SAW tidak pernah membiarkan sesuatu yang melewati antara dirinya dan pembatasnya. Pernah Beliau SAW solat lalu lewat didepannya seekor kambing. Maka Rasulullah SAW mendahuluinya maju sampai perutnya menempel di dinding (sehingga kambing itu melewati belakang Beliau).
( Hadith riwayat Ibnu Khuzimah, Thabrani dan Hakim )
Suatu ketika Rasulullah SAW solat fardhu, Beliau SAW menggenggam tangannya. Selesai solat
mereka bertanya “Wahai Rasulullah, adakah sesuatu yang baru dalam solat?” Beliau menjawab
“Tidak, hanya saja syaitan hendak lewat di depanku. Lalu aku cekik sampai lidahnya terasa dingin di tanganku. Demi Allah, seandainya saudaraku, Nabi Sulaiman tidak mendahuluiku, maka aku akan ikat setan itu pada sebuah tiang masjid sehingga dapat dilihat anak-anak kecil penduduk Madinah.” (HR Ahmad, Daruquthni dan Thabrani).
Rasulullah SAW bersabda ”Apabila seseorang melakukkan solat menghadap sesuatu sebagai pembatas dari orang lain, maka apabila seseorang melampaui batas didepannya itu maka hendaknya mendorong sekuatnya atau semampunya (dalam riwayat lain disebutkan : hendaknya menghalanginya dua kali). Jika ia tetap menerobos maka bunuhlah ia. Sesungguhnya dia adalah syaitan.” (HR Bukhari dan Muslim)
Sabda Rasulullah saw : ”Apabila orang yang lewat di depan orang yang sholat itu mengetahui dosanya, niscaya dia akan lebih baik berdiri 40 (empat puluh) tahun daripada berlalu didepan orang yang sholat.” (HR Bukhari dan Muslim)
Abu Dzar berkata ”Wahai Rasulullah, apakah bedanya anjing hitam dan anjing berwarna
merah?” Beliau menjawab ”Anjing hitam adalah syaitan.” (HR Muslim, Abu Daud & Khuzaimah).
Rasulullah SAW melarang bersolat menghadap kubur dengan sabdanya :
”Janganlah kalian sholat menghadap kubur dan janganlah duduk diatasnya.”
(HR Muslim, Abu Daud & Ibnu Khuzimah).
Tiada ulasan:
Catat Ulasan